Perkembangan Fisik dan Psikomotorik
Perkembangan Fisik dan Psikomotorik
A. Pengertian Perkembangan Fisik dan
Psikomotorik
1. Perkembangan Fisik
Awal dari perkembangan pribadi seseorang pada asasnya bersifat biologis. Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat mengagumkan. Perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu sistem syaraf, otot-otot, kelenjar endokrin dan struktur/fisik tubuh. Dalam taraf-taraf perkembangan selanjutnya kondisi jasmaniah seseorang akan mempengaruhi kepribadiannya. Perkembangan fisik ini mencakup aspek-aspek anatomis(struktur tubuh) dan fisiologis (fungsional tubuh). Perkembangan fisik berlangsung mengikuti prinsip-prinsip cepalocaudal dan prowinodestral.
2. Perkembangan Psikomotorik
Perkembangan
psikomotorik merupakan perkembangan terkait dengan perilaku motorik (koordinasi
fungsional neuromuscular system) dan fungsi psikis (kognitif,
afektif dan konatit). Dua prinsip perkembangan utama yang tampak dalam semua
bentuk perilaku psikomotorik ialah bahwa perkembangan itu berlangsung dari yang
sederhana kepada yang kompleks, dan dari yang kasar dan global (grass bodily
movements) kepada yang harus dan spesifik tetapi terkoordinasikan (finely
coordinated movements).
B. Karakteristik Perkembangan Fisik dan
Psikomotorik
1. Karakteristik Perkembangan Fisik
a. Perkembangan fisik
pada masa kanak-kanak ditandai dengan mulai mampu melakukan
bermacam-macam gerakan dasar yang semakin baik, pertumbuhan panjang kaki dan
tangan secara proporsional, koordinasi gerak dan keseimbangan berkembang dengan
baik, dan ketahanan tubuh bertambah.
b. Perkembangan fisik pada masa
remaja yang paling menonjol terdapat pada perkembangan kekuatan,
ketahanan, dan organ seksual. Ditandai dengan pertumbuhan berat dan tinggi
badan yang cepat, pertumbuhan tanda-tanda seksual primer dan sekunder serta
timbulnya hasrat seksual yang tinggi (masa pubertas).
c. Perkembangan fisik
pada masa dewasa ditandai dengan kemampuan fisik menjadi
sangat bervariasi seiring dengan pertumbuhan fisik. Pertumbuhan ukuran tubuh
yang proporsional memberikan kemampuan fisik yang kuat. Pada masa dewasa
pertumbuhan mencapai titik maksimal dan mulai berhenti.
2. Karakteristik Perkembangan Psikomotorik
a. Perkembangan
pada masa kanak-kanak ditandai oleh beberapa hal misalnya
dapat melompat 15-24 inchi, dapat menaiki tangga tanpa bantuan, dan dapat
berjingkrak. Semakin lama mereka bisa mengontrol tindakan mereka. Untuk
perkembangan berikutnya mereka bisa makan, mandi, berpakaian sendiri, membantu
orang lain, menulis, menggambar dan lain-lain.
b. Perkembangan psikomotorik pada masa
remaja ditandai dengan keterampilan psikomotorik berkembang sejalan
dengan pertumbuhan ukuran tubuh, kemampuan fisik, dan perubahan fisiologi.
Kemampuan psikomotorik terus meningkat dalam hal kekuatan, kelincahan, dan daya
tahan. Secara umum, perkembangan psikomotorik pada laki-laki lebih tinggi dari
perempuan karena perkembangan psikomotorik pada perempuan akan terhenti setelah
mengalami menstruasi.
c. Perkembangan
psikomotorik pada masa dewasa merupakan puncak dari seluruh
perkembangan psikomotorik. Latihan merupakan hal penentu dalam perkembangan
psikomotorik. Melalui latihan yang teratur dan terprogram, keterampilan psikomotorik
akan dapat ditingkatkan dan dipertahankan. Semua sistem gerak dan koordinasi
dapat berjalan dengan baik.
C. Perbandingan Perkembangan Fisik dan
Psikomotorik antara Pria dan Wanita
1. Perkembangan pada Pria
a. Fisik : lahir dengan
tubuh relatif panjang, pertumbuhan tinggi lebih lama saat praremaja dan sangat
cepat saat remaja, proporsi otot lebih besar, berkembang lebih lambat serta
lebih sedikit lemak dalam tubuhnya.
b. Psikomotorik : cara berjalan lebih kaku,
kemampuan berlari lebih baik, kemampuan menulis, menggunting dan menyusun
sesuatu kurang rapi, serta lebih suka dengan kegiatan fisik yang menantang
(olahraga berat, climbing, dll).
2. Perkembangan pada Wanita
a. Fisik : lahir dengan
tubuh relatif lebih pendek, pertumbuhan tinggi lebih cepat saat praremaja dan
menurun saat remaja, proporsi otot lebih kecil, berkembang lebih cepat serta
memiliki lebih banyak lemak dalam tubuhnya.
b. Psikomotorik : cara berjalan lemah
gemulai, kemampuan berlari rendah, kemampuan menulis, menggunting dan menyusun
sesuatu lebih rapi, serta lebih suka dengan kegiatan fisik yang sederhana
(olahraga ringan, menari, dll).
D. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Fisik dan Psikomotorik
1. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Fisik
Faktor yang memengaruhi perkembangan
fisik (motor skills) peserta didik dibedakan menjadi dua, yakni
faktor internal (keturunan, gangguan emosional, jenis kelamin, dan kesehatan)
dan faktor eksternal (lingkungan, gizi, dan status sosial ekonomi).
2. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Psikomotorik
Faktor yang memengaruhi
perkembangan psikomotorik peserta didik dibedakan menjadi dua,
yakni faktor internal (keturunan/gen dari orang tua, gangguan emosional,
perkembangan sistem syaraf, pertumbuhan otot, perkembangan kelenjar endokrin
dan perubahan struktur tubuh) dan faktor eksternal (pola asuh orang tua dan
lingkungan).
- Implikasi Perkembangan Psikomotor dan
Fisik Terhadap Pendidikan
Pemahaman terhadap pekembangan fisik dan
psikomotorik berkaitan erat dengan perencanaan pendidikan. Pemahaman terhadap
perkembangan ini dapat membantu upaya untuk meningkatkan kualitas
pendidikan yang lebih efektif dan efisien.
1. Implikasi Pendidikan pada Anak
Anak memiliki rasa
ingin tahu yang besar. Mereka merasa tertantang untuk melakukan hal baru.
Anak-anak belajar berbuat terhadap lingkungannya sebelum ia mampu berpikir
mengenai apa yang sedang ia perbuat. Masa bermain anak merupakan masa mereka
berlatih dan mempelajari segala hal. Metode pendidikan yang cocok adalah
belajar sambil bermain dengan menggunakan permainan yang menantang dan menarik
bagi anak-anak serta mampu memicu munculnya kreatifitas anak. Orientasi
pendidikan lebih ditekankan pada aspek sikap dengan materi yang digunakan
banyak berkaitan dengan fakta yakni berkaitan dengan penggalian kasus atau
peristiwa serta pengalaman empirik peserta didik sebagai realitas kehidupan.
2. Implikasi Pendidikan pada Remaja
Remaja memiliki pola
pikir intuitif dan berpikir dengan mengkaitkan pemikiran dan idenya dengan
peristiwa tertentu. Terjadi proses asimilasi yakni penggabungan info baru dalam
pengetahuan yang ada. Orientasi pendidikan remaja lebih ditekankan pada aspek
pemahaman dan keterampilan. Remaja lebih banyak dituntut untuk terampil melakukan
suatu tindakan yang diawali dengan melakukan pertimbangan. Materi yang
diajarkan lebih berkaitan dengan konsep yang mengharuskan peserta didik
mengerti akan suatu hal. Pendidikan membimbing remaja mencapai
hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya, mencapai peran sosial,
mencapai kemandirian emosional dan mengembangkan kemampuan intelektual.
3. Implikasi Pendidikan pada Orang Dewasa
Orang dewasa mampu menilai diri dan
situasi secara realistis, mampu menerima dan melaksanakan tanggung jawab, memiliki
kemandirian (autonomi), dapat mengontrol emosi, penerimaan sosial dan memiliki
pandangan hidup. Masa awal dewasa individu termotivasi untuk berhasil melalui
perkembangan social dan membentuk relasi. Ketidakmampuan melakukan hubungan
sosial menjadikan individu merasa terisolasi dan frustasi. Kita sudah dianggap
dewasa dan kita dituntut untuk bertanggung jawab penuh atas segala keberhasilan
dan kegagalan kita. Orientasi pendidikan lebih ditekankan pada aspek
pengetahuan dengan fokus pada materi generalisasi, yaitu kerangka pengambilan
kesimpulan dan formulasi ketentuan serta bagaimana solusi pemikiran dan
tindakan yang dilakukan. Peserta didik dituntut untuk berpikir
kritis agar mampu mengambil kesimpulan rasional. Pada periode pertengahan
dewasa muncul keinginan membantu generasi muda mengembangkan dan mengarahkan
kehidupan yang berguna melalui generativitas/bangkit. Memberikan asuhan dan
bimbingan pada anak-anak dengan mengajarkan pengetahuan, keahlian dan
keterampilan.
0 Response to "Perkembangan Fisik dan Psikomotorik"
Post a Comment